Rabu, 27 Oktober 2010

Perpisahan

Saat ku menutup mata & terlelap disana
Yang ada hanya perasaan cemas dan sedih

Saat ku membuka mataku
Yang ku bayangkan
Hanya setumpuk kenangan yang menyayat hati

Saat terlintas di pikiranku kata "PERPISAHAN"
Aku hanya pasrah

Ehmm.......Selama lebih dari 3 tahun aku disini
Banyak kenangan yang tak mungkin ku lupakan

Aku benci kata perpisahan, sangat benci....
Tapi itu harus ku alami.....

Harapan selalu muncul di hatiku
Harapan untuk bersama lagi
Bercanda, tertawa, menangis
Semua terjadi apa adanya......

Kamis, 14 Januari 2010

SEKRETARIS DAN PENGELOLAAN RAPAT

Dalam hal keperluan rapat, pimpinan menghendaki bebas memikirkannya, dan mengharapkan agar sekretaris dapat mengurusnya termasuk mengawasi perlengkapan sampai kepada menentukan macam jamuan makan.

Rapat merupakan suatu media komunikasi yang diselenggarakan oleh banyak organisasi baik swasta maupun pemerintah. Rapat merupakan alat untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah kelompok, dan juga merupakan media pengambilan keputusan dengan musyawarah untuk mufakat.

Pada dasarnya terdapat dua macam rapat, yaitu :

  1. Rapat formal

Rapat formal adalah pertemuan yang diselenggarakan setelah peserta rapat mendapat pemberitahuan sebelumnya (melalui undangan). Pada umumnya pemberitahuan disertai dengan agenda rapat.

  1. Rapat informal

Rapat informal adalah pertemuan yang diselenggarakan setelah peserta rapat mendapat panggilan/pemberitahuan secara langsung. Rapat ini dilaksanakan untuk mendiskusikan suatu hal yang terjadi secara mendadak.

Dalam menyelenggarakan rapat hendaknya berdasarkan prinsip dasar dengan cara menjawab enam pertanyaan pokok (5 W dan 1 H) yaitu sebagai berikut :

  1. Why : Mengapa rapat perlu diselenggarakan

Hal itu untuk menentukan pentingnya rapat.

  1. What : Apa masalah yang akan dibicarakan dalam rapat

Hal ini perlu untuk menyiapkan agenda rapat.

  1. Who : Siapa yang akan diundang

Peserta yang diundang hendaknya sesuai dengan masalah yang akan dibicarakan.

  1. Where : Dimana sebaiknya rapat diselenggarakan.

  2. When : Kapan sebaiknya rapat diselenggarakan

Ini menyangkut hari dan waktu yang dianggap paling sesuai bagi seluruh calon peserta rapat.

  1. How : Bagaimana rapat akan diselenggarakan :

Apakah rapat akan diselenggarakan :

  • Secara berkala atau cukup satu kali

  • Tertutup atau terbuka

  • Bahan rapat akan dibagi terlebih dahulu atau tidak

  • Memerlukan OHP, atau lainnya.

Rapat perlu diselenggarakan, antara lain karena :

  1. Untuk memecahkan masalah.

  2. Untuk menyampaikan informasi.

  3. Membuat peserta rapat berpartisipasi pada masalah yang dikemukakan.

  4. Sebagai alat koordinasi yang baik antara peserta dan perusahaan.

Agenda rapat hendaknya ditandatangani sekretaris, setelah mengadakan konsultasi dengan pimpinan rapat.

Agenda rapat pada umumnya berisi :

  1. Keterangan mengenai peserta yang tidak hadir

  2. kesimpulan/isi dari rapat yang terakhir

  3. masalah yang timbul yang biasanya menjadi bahan perdebatan

  4. AOB (Any Other Business) atau kegiatan/masalah lainnya.

Contoh agenda rapat biasanya berisi :

  • Pernyataan maaf dari peserta rapat yang tidak hadir

  • Kesimpulan/isi dari rapat terakhir

  • Hal-hal yang akan dibicarakan

  • Laporan dari sekretaris

  • Laporan dari bendahara

  • Laporan dari komite khusus

  • Lain-lain

  • Tanggal, waktu dan tempat untuk rapat selanjutnya.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan rapat antara lain adalah :

  1. Beberapa hari sebelum rapat atau setelah menerima berita, buatlah undangan, lengkap dengan rencana acara, kemudian mendistribusikannya kepada yang berkepentingan.

  2. Menyiapkan ruang rapat dengan kelengkapan sesuai kebutuhan. Dalam pengaturan ruang rapat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

  1. Cahaya penerangan

Bila ruangan tidak menggunakan penerangan buatan (lampu) tetapi hanya memafaatkan cahaya sinar matahari (cahaya alam) maka pengaturan tempat duduk harus disesuaikan dengan arah datangnya sinar.

  1. Ventilasi udara

Perlu diupayakan agar ruangan tidak terlalu panas, yang dapat mengakibatkan peserta rapat mudah lelah. Usahakan udara dapat banyak masuk, kecuali ruangan yang menggunakan AC.

  1. Mengatur tempat duduk

Pada prinsipnya, pengaturan tempat duduk ditentukan oleh jumlah peserta rapat dan luas ruangan rapat.

  1. Tempat meletakkan jamuan makan sesuaikan dengan kebutuhan.

  2. Alat perlengkapan rapat yang harus disediakan di antaranya adalah :

  • Whiteboard dan spidol

  • Papan pengumuman

  • Map

  • Alat tulis kantor

  • Buku catatan

  • OHP

  • Komputer atau laptop

  • Dan lain-lain.

  1. Konsumsi.

Seorang sekretaris saat memesan konsumsi hendaknya sesuai dengan jumlah peserta rapat.

  1. Mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan dan menyediakan serta melayani keperluan peserta rapat.

  1. Menyusun nama peserta rapat yang hadir pada rapat dan membuat daftar hadir peserta rapat.

  2. Bertindak selaku notulis (membuat notulen) dan membantu menyusun keputusan rapat serta menyampaikannya kepada peserta rapat, bila dikehendaki oleh pimpinan.

  3. Memperhatikan kemungkinan ada barang milik peserta yang tertinggal untuk segera dikembalikan.


Membuat Notulen/Risalah Rapat

Notulen atau risalah rapat adalah catatan singkat tentang sesuatu pembicaraan dalam rapat yang perlu dicatat hanya bagian yang penting saja.

Pada dasarnya susunan notulen terdiri dari :

  • Judul/topik

  • Waktu dan tempat (mulai dan berakhir)

  • Pemimpin (ketua dan sekretaris)

  • Jumlah yang diundang

hadir :

tidak hadir :

(Nama, sebutkan dalam daftar hadir dan dilampirkan)

  • Acara rapat

(sebut secara berurutan)

  • Jalannya rapat (acara pertama sampai dengan penutup)

  • Tempat, tanggal, bulan dan tahun

  • Pembuat notulen (sekretaris)

  • Pengesahan notolen oleh ketua.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat notulen :

  • Setiap apa yang dibicarakan hendaknya disebut pembicaranya.

Contoh : Saudara Mita mengemukakan, bahwa ........

Ketua menyetujui usul tersebut dan ............

  • Bila rapat diselenggarakan secara berkala, maka notulen hendaknya diberi nomor (I, II, dan seterusnya).

  • Setelah selesai rapat, bila perlu notulen disempurnakan dan disahkan (ditandatangani oleh ketua rapat) untuk kemudian dibagikan kepada peserta rapat agar diketahui dan dijadikan sebagai bahan pemikiran selanjutnya.

  • Agar seluruh keputusan yang telah disepakati dalam rapat dapat dijadikan pegangan bersama, maka notulen perlu dijadikan bukti/pedoman.

  • Keputusan yang telah disepakati hendaknya disepakati dicatat secara teliti.

  • Waktu dimulai dan ditutupnya rapat hendaknya dicantumkan.

Sumber : Merdi, Sedarmayanti, Tugas dan Pengembangan Sekretaris, Bandung, Mandar Maju, 1997.

Kamis, 17 Desember 2009

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT WEB DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT OFFICE FRONTPAGE

MICROSOFT OFFICE FRONTPAGE

Microsoft Office FrontPage merupakan sebuah program aplikasi editor HTML yang berbasis WYSIWYG dan juga bertindak sebagai alat bantu administrasi situs web yang dikembangkan oleh Microsoft untuk jajaran sistem operasi Windows. Aplikasi ini merupakan bagian dari Microsoft Office dari tahun 1997 hingga 2003.



LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT WEB DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT OFFICE FRONTPAGE


1. Membuka Web

Agar kita lebih mudah mengatur file-file kita di Frontpage, terlebih dahulu kita membuat satu folder khusus. Frontpage akan menambahkan beberapa informasi yang diperlukan pada folder ini. Pada folder inilah semua file yang kita buat ditempatkan.

Untuk mulai menggunakan Frontpage yang pertama harus kita lakukan adalah memberitahukan Frontpage untuk membuka folder ini, berikut cara melakukannya: klik pada menu File > Open Web, arahkanlah ke folder yang telah kita buat sebelumnya, klik tombol OK.



2. Membuat File Baru

Untuk membuat file baru sama seperti pada saat kita akan membuat file pada MS Word, klik pada menu File > New > Page or Web, dan Frontpage akan menampilkan kotak pilihan di sebelah kanan, pilih Blank Page atau kita bisa menggunakan cara yang lebih cepat yaitu dengan mengklik tombol New pada toolbar. Frontpage akan menampilkan layar kosong dan kita bisa mulai mengetik atau membuat artikel.

3. Membuat Hyperlink

Untuk membuat hyperlink menggunakan Frontpage, caranya adalah :

    • Dengan menggunakan kursor, hitamkan pada teks yang ingin dibuat hyperlinknya, lalu klik kanan pada mouse;

    • pilih hyperlink;

    • Fronpage akan menampilkan kotak dialog;

    • isikan kata atau kalimat yang akan dijadikan hyperlink pada kotak Text to Display, kata-kata yang akan dijadikan hyperlink ini bisa bebas semau kita, jadi tidak perlu memakai http://www;

    • lalu isikan alamat URL dari blog atau website yang akan dihyperlink bila itu dari web lain, atau alamat URL dari artikel sebelumnya bila ingin menghubungankannya dengan artikel yang pernah kita buat sebelumnya. Klik tombol OK.



4. Menyisipkan Gambar

Untuk menyisipkan gambar di artikel bisa dilakukan dengan cara yaitu :

    • klik menu Insert > Picture > From File atau klik tombol Insert Picture From File pada toolbar;

    • Frontpage menampilkan kotak Picture untuk memilih gambar yang akan kita disisipkan, klik tombol OK jika sudah memilih. Dengan cara ini kita bisa memperkirakan seperti apa tampilan artikel kita nantinya jika sudah di publish di blog.

Pada saat menyimpan (SAVE) halaman ini, langkah-langkah yang dilakukan seperti berikut:

  • Klik pada Change Folder, lalu klik pada folder images, kemudian klik OK.

  • Kemudian klik OK lagi pada kotak yang ada.



5. Layout Gambar

Kita juga bisa mengedit atau merubah penempatan dari gambar yang disisipkan pada artikel, berikut cara untuk melakukannya:

    • klik pada gambar yang akan dirubah layoutnya;

    • klik kanan pada mouse;

    • pada Pop Up menu pilih Picture Properties;

    • Frontpage menampilkan kotak dialog Picture Properties, ubahlah layout sesuai dengan yang dikehendaki, klik tombol OK jika sudah selesai.



7. Membuat Tabel

Untuk membuat tabel menggunakan Frontpage sama seperti jika kita akan membuat tabel menggunakan MS Word, berikut cara melakukannya:

    • klik menu Table > Insert > Table;

    • Fronpage menampilkan kotak dialog Inser Table;

    • aturlah jumlah baris (Rows), jumlah kolom (Columns) yang diinginkan, sedangkan pilihan Specify width untuk mengatur lebar tabel. Jika tidak ditentukan maka tabel akan ditempatkan selebar layar. Pilihan Border size untuk mengatur tebal border atau garis pembatas. Pilihan Style untuk memilih dan menggunakan dari Style yang sudah disediakan.



8. Membuat List

Untuk membuat list atau daftar, baik yang berupa nomor (numbering) atau Bullets adalah sebagai berikut :

  • klik pada menu Format > Bullets and Numbering, Frontpage menampilkan kotak dialog Bullets and Numbering;

  • pilihlah jenis Bullets atau numbering yang diinginkan, klik tombol OK.

9. Memilih 9. Memilih Huruf

Kita bisa juga bisa mengatur jenis, ukuran, warna, style dan effect dari huruf yang akan digunakan. Untuk melakukannya cukup dengan mengklik pada menu Format > Font, dan Frontpage akan menampilkan kotak dialog untuk mengatur segala hal yang berhubungan dengan huruf atau font yang akan digunakan.


10. Cara Memasukkan ke Internet

Setelah selesai website yang kita buat, maka siap dimasukkan ke internet, untuk itu kita perlu memiliki alamat web dan tempat untuk meng-Upload file website kita. Untuk penyedia webhosting gratisan kita bisa menggunakan www.geocities.com.










9.

Selasa, 10 November 2009

Tema : Peranan Teknologi Informasi dalam Dunia Kesekretarisan


Teknologi Informasi

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Pekerjaan Sekretaris

  • Pekerjaan sekretaris itu menuntut untuk mengikuti perkembangan zaman karena sekretaris adalah unsur terpenting dalam perusahaan.

  • Sekretaris juga harus memiliki keahlian dasar seperti mengetik surat, menerima telpon, melaksanakan administrasi sederhana, dan lain sebagainya wajib dimiliki oleh sekretaris.

Pentingnya Teknologi Informasi bagi Sekretaris

  • Mempermudah menyelesaikan pekerjaan sekretaris.

  • Lebih efektif. Sekretaris dan karyawan lainnya bisa memanfaatkan waktu dan mempercepat dalam menyelesaikan pekerjaan.

  • Memperluas hubungan kerja sama. Dengan penggunaan teknologi informasi, sekretaris dapat menjalin hubungan kerja sama yang luas melalui internet.

  • Memenangkan persaingan bisnis. Penggunaan teknologi informasi memudahkan perusahaan berinteraksi dengan pelanggan dan relasi dan dengan menggunakan informasi teknologi perusahaan lebih maju.

  • Unggul di dalam pekerjaan. Sekretaris dapat sukses dalam pekerjaannya, cepat memperoleh informasi dengan mengikuti perkembangan zaman.

Kendala dalam pekerjaan jika tidak menggunakan Teknologi Informasi

  • Menghabiskan waktu (tidak efektif)

  • Ketinggalan zaman

  • Kalah bersaing dengan perusahaan lain


Peranan Teknologi Informasi dalam Pekerjaan Sekretaris

  • Arsip elektronik

- Mudah dikirim ke bagian-bagian yang membutuhkan, melalui jalur

komunikasi

- Pencarian dokumen mudah dilakukan

- Kegiatan manajemen, seperti pengaturan jadwal

  • Pengolahan data

Pemanfaatan Komputer untuk pengetikan masalah surat-surat,

penjadwalan dll.

  • Surat elektronik

Pengiriman surat atau pesan secara elektronis,baik tulisan

maupun gambar dengan beberapa cara penyampaian :

1. Melalui jalur komunikasi umum ( telepon,komputer).

2. Dengan Faksimili.

  • Konferensi Jarak Jauh

Konferensi melalui komunikasi jarak jauh untuk menyalurkan

data, suara dan gambar.

  • Penggunaan internet

Adanya Internet membuka peluang baru untuk melakukan pekerjaan dari jarak jauh.

Senin, 09 November 2009

Sekretaris Sebagai Wanita Karier


1. Pendahuluan

Wanita selalu identik dengan keindahan, kelembutan dan mungkin kelemahan. Sifat-sifat tersebut terlihat dari bentuk fisik, gerak dan suaranya. Maka, tak jarang identitas gen tersebut sering dijadikan amunisi utama distinguis laki-laki dan perempuan. Dalam sebuah buku, seorang penulis Inggris menyebutkan, ciri-ciri wanita karier menurutnya adalah mereka tidak suka berumah tangga, enggan berfungsi sebagai ibu, tingkat emosinya berbeda dengan wanita-wanita non karier, dan biasanya kebanyakan mereka menjadi wanita melankolis. Sebuah lembaga pengkajian strategis di Amerika telah mengadakan polling seputar pendapat para wanita karir tentang karir seorang wanita. Dari hasil polling tersebut di dapat kesimpulan, sesungguhnya wanita saat ini sangat keletihan dan 65 % dari mereka mengutamakan untuk kembali ke rumah mereka, masalahnya tidak sampai disitu, wanita bagaimanapun juga berbeda dengan laki-laki, dalam perjalanan kariernya wanita umumnya lebih sering mengalami apa yang disebut sebagai efek “langit-langit kaca” (glass ceiling). Langit-langit kaca adalah sebuah artificial barrier yang menghambat wanita mencapai posisi puncak di institusi tempat dia bekerja.
Seiring dengan perkembangan zaman, wanita tidak saja menyerukan pentingnya mendapatkan pendidikan, tapi juga meneriakkan persamaan derajat, kebebasan dan peningkatan karier di segala bidang. Munculah gerakan besar-besaran untuk mendapatkan kesempatan agar bisa tampil di ruang publik, bekerja dan melakukan aktivitas apa saja layaknya kaum Adam. Mereka beralasan wanita yang tinggal di rumah adalah wanita yang terstagnasi dan terpasung eksistensi dirinya, wanita seperti ini sama sekali tidak menunjang usaha produktivitas. Menurut golongan ini, wanita secara intelektual sama dengan laki-laki, mereka berasumsi jika wanita yang telah beralih profesi sebagai ibu rumah tangga dianggap wanita eklusif yang bakal kehilangan partisipasinya dalam masyarakat karena bagi mereka apa yang dikerjakan laki-laki dapat pula dikerjakan oleh perempuan.

2. Pengertian Wanita Karier

Wanita karier adalah wanita yang mampu mengelola hidupnya secara menyenangkan atau memuaskan, baik di dalam kehidupan profesional (pekerjaan di kantor) maupun di dalam membina rumah tangganya. Sekretaris lebih cenderung low profile, dalam artian tidak menyombongkan kesuksesan yang mereka dapatkan di rumah maupun di dalam pekerjaan. Kesuksesan wanita karier tidak secara otomatis mewakili mereka yang kaya atau tidak kaya. Beberapa hasil penelitian terhadap wanita karier menunjukkan beberapa diantaranya ada yang kaya, tetapi ada pula yang secara relatif tidak kaya.

3. Latar Belakang Memilih Menjadi Wanita Karier

Latar belakang memilih menjadi wanita karier adalah sebagai berikut :
Pendidikan
Pendidikan ini dapat diperoleh di Akademi yang menunjang karier sekretaris.
Ekonomi
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan ketidakpuasan dengan apa yang dimiliki menjadikan sekretaris memilih menjadi wanita karier.
Kegagalan-kegagalan
Kegagalan dalam rumah tangga, frustasi dan stres dalam bekerja, hubungan pribadi yang tidak harmonis mendorong sekretaris untuk mengubah kegagalan menjadi kesuksesan dengan cara berkarier.

4. Perangkat-Perangkat Pengembangan Diri

Sekretaris sebagai wanita karier harus memegang teguh komitmennya terhadap pekerjaan dengan dilatarbelakangi oleh pendidikan, kemampuan dan pengalamannya. Seorang sekretaris harus membuka wawasan pengetahuannya seluas-luasnya, memiliki kinerja prima, memahami aplikasi teknologi informasi, memiliki jiwa kepemimpinan, dan bersedia untuk berperan serta memikul tanggung jawab yang relatif besar, menyadari bahwa peran sekretaris memberikan dampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan, memiliki keberanian untuk menyampaikan inisiatif dan kreatif dalam melaksanakan tugas, mampu menjaga bentuk hubungan dengan pimpinan maupun bawahan secara profesional, memiliki penampilan profesional.
Semua persyaratan tersebut di atas dapat dicapai dengan mengembangkan semangat kerja yang didasari sikap mental dalam melakukan pekerjaan. Pengembangan semangat kerja yang demikian akan menimbulkan kemauan untuk bekerja sama, kesetiaan pada organisasi dan pimpinan, kedisiplinan, dan kepatuhan kepada peraturan dan perintah, minat serta stamina kerja yang kuat, inisiatif, dan rasa bangga pada profesi.
Di samping itu, sekretaris pun harus mampu berperan aktif di tengah-tengah persaingan global, yaitu dengan komitmen dan motivasi untuk meraih prestasi. Hal ini merupakan masalah penting untuk kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan bagi sekretaris akan menimbulkan minat kerja, kesempatan untuk berkembang, mengenali pekerjaan orang lain, menata waktu dan energi.
Oleh karena itu, seorang sekretaris perlu sekali menyadari powers of inner self dalam rangka menumbuhkembangkan keinginan untuk mengubah self-image yang negatif dan keinginan untuk menggali serta memiliki konsep diri yang positif. Tingkat keberhasilan yang tinggi berawal dari kemauan diri untuk menyadari kelemahan dan kemauan melakukan perubahan.
Nilai-nilai keberhasilan lewat pengembangan diri pada pekerjaan dapat diraih melalui target-target membuat keputusan berdasarkan hasil pemikiran sendiri, bertindak berdasarkan keputusan yang dibuat sendiri, mengembangkan pikiran untuk berpikir dengan jelas, bersedia menanggung resiko dari hasil tindakan diri sendiri.
Lebih jauh lagi, seorang sekretaris profesional memiliki kemampuan prima untuk mengembangkan perilaku asertif dalam komunikasi, yaitu dengan menerapkan dan mengembangkan komponen-komponen yang bermanfaat untuk mengurangi komplain, mengetahui diri sendiri dan orang lain, dapat mengetahui komunikasi, mampu mengatasi permasalahan, mampu memotivasi diri sendiri secara optimal.
Komponen asertif terdiri atas komponen verbal yaitu menyangkut tata cara menggunakan kata sensitif, komponen kognitif yaitu tentang keberadaan diri di dalam pekerjaan, komponen emosional yaitu mengenai tingkat perasaan dan volume suara, serta komponen nonverbal (kontak mata, ekspresi wajah, gestures, bahasa tubuh, rate of speech, penggunaan waktu). Pengembangan komponen-komponen asertif ini akan memberi manfaat besar bagi semangat kerja.

5. Kompetensi Interpersonal

Kompetensi interpersonal adalah kemampuan yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh seorang sekretaris. Misalnya: kemampuan berbahasa asing, kemampuan berorganisasi, menggunakan teknologi, public relations, dan sebagainya. Kemampuan-kemampuan di atas harus terus dilatih saat masih kuliah maupun ketika sudah bekerja.

6. Kesimpulan
Sekretaris dikatakan sukses dalam berkarier, jika ia mampu mengelola hidupnya secara seimbang, baik dalam kehidupan keluarga maupun pekerjaan kantor. Sekretaris juga harus memegang teguh komitmen pekerjaan, mampu mengembangkan diri dan menghadapi persaingan global, serta mengikuti perkembangan IPTEK.

Jumat, 23 Oktober 2009

Culture Shock


Culture shock secara umum didefinisikan sebagai suatu pengalaman emosional yang dialami seseorang saat tinggal di negara yang berbeda. Namun culture shock sebetulnya terjadi juga dalam konteks yang lebih luas. Setiap kali kita masuk ke dalam lingkungan, situasi, atau hubungan antarmanusia yang baru, culture shock tidak bisa dielakkan. Tentu bentuk, intensitas, dan lamanya tidak akan sama untuk setiap orang.

Culture shock bisa diatasi dengan terlebih dulu mengidentifikasi bahwa kita mengalaminya dan dengan memahami apa yang terjadi. Tanpa pemahaman yang benar mengenai culture shock, kita dapat membuat keputusan-keputusan yang salah.
Hal pertama yang perlu dipahami yang berkaitan dengan culture shock adalah bahwa ada tahapan-tahapan yang harus kita lalui dalam proses penyesuaian dengan budaya, tempat, atau orang baru.

Tahap-tahap culture shock :

1. Tahap bulan madu
Dalam tahap ini kita merasa "excited". Segala sesuatu terlihat menarik. Masa depan terlihat menjanjikan. Perbedaan-perbedaan belum terlihat jelas.

2. Tahap culture shock
Masalah mulai terasa. Mengalami hal-hal tidak terduga. Perbedaan-perbedaan, besar ataupun kecil, menjadi hal yang sulit untuk dihadapi. Perlu usaha lebih untuk memahami dan berjalan dengan perbedaan-perbedaan itu. Misunderstanding banyak terjadi. Merindukan hal-hal yang familiar, "yang lama", dan mengeluh tentang "yang baru" ("Orang(-orang) ini tampaknya tidak tahu atau tidak peduli dengan apa yang saya alami. Dia (mereka) hanya mementingkan diri sendiri, tidak sensitif. Saya tidak suka dia (mereka)."), lalu menarik diri.
Efek dari culture shock bagi setiap orang beragam, mulai dari ketidaknyamanan ringan, homesickness, ketidakbahagiaan, bahkan yang ekstrim adalah kepanikan psikis. Sering kali "penderita" tidak mengerti apa yang sedang dialaminya, hanya tahu bahwa ada yang salah dan dia merasa menderita.

Setiap orang tumbuh dengan pengenalan bahasa, gestures, ekspresi wajah, atau kebiasaan-kebiasaan tertentu yang menjadi bagian budayanya dan keyakinannya. Kenyamanan kita bergantung pada hal-hal tersebut. Saat seseorang memasuki sebuah budaya yang berbeda, semua atau sebagian besar dari hal-hal yang familiar itu hilang. Dia menjadi seperti 'a fish out of water'. Orang yang paling open-minded sekali pun akan merasa kenyamanannya terganggu.

3. Tahap pemulihan
Saat kita berhasil melewati tahap culture shock, kita akan mulai lebih terampil berkomunikasi dengan 'bahasa yang baru' dalam konteks yang baru. Dalam tahap ini kita mulai bisa memahami dan menerima perbedaan-perbedaan, dan dapat beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru. Misunderstanding masih bisa terjadi, tetapi lebih mudah diatasi.

4. Tahap stabilitas
Pada akhirnya masing-masing pihak dapat menerima keberadaan pihak yang lain, bahkan menikmati. Perbedaan-perbedaan tidak lagi membuat kita terganggu, bahkan kita dapat melihatnya dengan sense of humor. Beberapa kebiasaan baru bahkan diadopsi.

Mengatasi culture shock:
- Jika terjadi pada diri kita, jangan merasa aneh atau abnormal. Justru abnormal jika tidak mengalaminya.
- Jangan hanya duduk dan bersikap negatif, karena itu hanya akan memperpanjang dan memperdalam 'kesedihan'.
- Coba untuk tidak bersikap judgmental. Setiap orang punya kecenderungan untuk berpikir bahwa budaya atau kebiasaannya lebih baik dari yang lain.
- Usahakan untuk melihat sisi terbaik, bukan terburuk, dari situasi yang sedang dihadapi.

Kesimpulan

Ingat bahwa culture shock mengajar kita untuk lebih memahami diri sendiri dan orang lain.